HARGAEMAS BANDA ACEH. 990 likes · 1 talking about this. Local business
Budayawandan sejarahwan Aceh yang juga sebagai seorang kolektor dan penyelamat benda bersejarah Aceh ini tercatat telah mengoleksi 300 lebih jenis perhiasan kuno yang terbuat dari emas Aceh. Selain emas kuno, Harun Keuchik Leumik juga mengoleksi 30 kain sutera Aceh, 13 stempel kerajaan Aceh, lima Al-Quran tulisan tangan dari abad 13, senjata
Bagikita orang pers ini, kita adalah kehilangan tokoh besar, tokoh besar yang tiada tara," kata Adnan NS, di Banda Aceh. Proses fardhu kifayah jenazah H Harun Keuchik Leumik berlangsung di kediamannya. Sekitar pukul 17.30 WIB, jenazah H Harun Keuchik Leumiek dibawa ke Masjid H Keuchik Leumiek untuk dishalatkan.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. BANDA ACEH, – Azan magrib baru saja usai, Selasa 5/11/2019. Sejumlah mobil berjejer di halaman nan luas Masjid Keuchik Leumik, di Desa Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh. Sejumlah pejalan kaki tergopoh-gopoh menuju tempat wudhu nan bersih. Dibalut marmer dan granit. Semua ingin melaksanakan shalat berjamaah di masjid yang tersohor itu. Bergaya timur tengah, dengan satu kubah besar diapit empat menara. Bentuk masjid mengingatkan akan masjid-masjid di Timur Keuchik Leumik dibangun mulai 19 Juli 2016, dan diresmikan 28 Januari 2019. Sejak diresmikan, masjid dengan luas 34 x 22 meter ini menjadi ikon baru di Banda Aceh. Baca juga Berkunjung ke Masjid Berusia 110 Tahun di Medan, Masjid Raya Al MashunBukan cuma menarik wisatawan untuk berkunjung dan menunaikan ibadah, masjid ini juga memikat bagi para calon mempelai untuk memulai perjalanan hidup bersama. Tercatat ada 70 pasangan ingin melangsungkan pernikahan di masjid tersebut. Mereka tidak seluruhnya warga Desa Lamseupeung. Sebagian berasal dari warga Aceh Besar, bahkan ada yang dari Provinsi Banten dan DKI Jakarta. Masjid ini didominasi warna kuning keemasan. Keindahan masjid akan semakin tampak saat malam hari. Pasalnya ada sungai di seberang masjid yang memantulkan keindahan masjid. Pada siang hari, kubah masjid yang menonjol mempercantik bangunan di lahan seluas Keuchik Leumim dibangun oleh Haji Harun Keuchik Leumik. Nama Masjid Keuchik Leumik, diambil dari nama ayah dari wartawan senior, kolektor benda bersejarah, pengusaha logam mulia dan budayawan Aceh ternama itu.
BANDA ACEH - Innalillahi wainnailaihi rajiun, kabar duka datang dari dunia Pers Aceh. Wartawan, pengusaha, penulis, sekaligus budayawan Aceh, Harun Keuchik Leumiek meninggal dunia pada usia 78 tahun. Harun Keuchik Leumiek, kembali kepada Ilahi Rabbi, pada Rabu 16/9/2020 siang, pukul WIB, di kediamannya di Gampong Lamseupeng, Kecamatan Leungbata, Kota Banda Aceh. Harun Keuchik Leumieklahir 19 September 1942 di Lamseupeng, Banda Aceh. Ia terlahir dalam keluarga saudagar emas yang mencintai sejarah dan budaya Aceh. Ayahnya, Keuchik Leumiek, merupakan saudagar emas di Banda Aceh di era awal kemerdekaan Indonesia. Kehidupan keluarga inilah yang menempa Haji Harun Keuchik Leumiek menjadi saudagar emas, sekaligus budayawan, dan juga wartawan. Informasi dihimpun SerambiWIKI dari berbagai sumber menyatakan Haji Harun Keuchik Leumiek sempat mengenyam pendidikan formal di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala sampai semester I. Selanjutnya ia terjun langsung dalam bisnis keluarga yang sejak tahun 1950-an telah memiliki usaha kerajinan emas dan toko emas. Selain ikut ayahnya berdagang emas, pada tahun 1970-an, Harun memperluas pengalaman, wawasan, serta pertemanan, dengan menjadi wartawan Mimbar Swadaya Banda Aceh Kini Harian Serambi Indonesia. Ia juga sempat bergabung menjadi wartawan Harian Mimbar Umum Medan, dan terakhir tercatat sebagai wartawan Harian Analisa Medan. Selain menyandang status wartawan, Harun tetap aktif berdagang emas, juga aktif mengikuti kegiatan budaya di Banda Aceh. Sejak tahun 1980, Harun juga mengumpulkan benda-benda antik dan bersejarah terutama benda-benda peninggalan Kerajaan Aceh. Tapi, semua kegiatan itu tidak pernah membuat Harun lupa akan asal usulnya. Dia tetap aktif menjaga dan mengurus toko emas "Keuchik Leumiek" yang diwarisi oleh ayahnya, di Jalan Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh. H Harun Keuchiek Leumiek 78, sepanjang hidupnya telah menorehkan berbagai hal positif bagi pembangunan Aceh. Sikap dermawan yang dimiliki pria kelahiran Banda Aceh, 19 September 1942 ini menggugah hati banyak orang. Tak terhitung, berapa banyak sudah kebaikan yang telah dilakukan Harun Keuchiek Leumiek. Di usia mudanya, H Harun ikut berperan dalam membangun Aceh melalui sumbangsihnya lewat literasi tatkala ia masih bergelut sebagai wartawan dan juga penulis. Ia fokus merekam berbagai peristiwa yang terjadi di Aceh.
detikSumutSelasa, 03 Jan 2023 2000 WIB Harga Emas di Banda Aceh Rp 2,9 Juta per Mayam Harga emas di Banda Aceh naik di awal tahun 2023. Saat ini emas bernilai Rp 2,9 juta per mayam.
harga emas keuchik leumik banda aceh hari ini